Senin, 23 April 2012

akuntansi keuangan lanjutan I


BAB 1
PERSEKUTUAN FIRMA–FORMASI DAN OPERASI
Persekutuan firma (partnership) didefenisikan sebagai asosiasi antara dua atau lebih individu sebagai pemilik untuk menjalankan perusahaan dengan tujuan mendapatkan laba. Perekutuan firma adalah kaitan atau hubungan yuridis yang timbul dari perjanjian sukarela antara beberapa pihak yang bersangkutan, baik secara lisan, maupun tertulis atau tersurat dari tindakan pribadi sekutu bersangkutan. Untuk mendirikan persekutuan firma tidak dibutuhkan pengakuan resmi dari instansi pemerintah.
1.    Sifat Persekutuan Firma
Di bawah ini diketengahkan beberapa ciri penting bentuk persekutuan firma :
a.       Keagenan atau perwakilan bersama
Masing-masing sekutu menjadi agen atau wakil dari persekutuan firma untuk tujuan usahanya. Tindakan seorang sakutu selalu mengikat persekutuan firma. Asalkan tindakan itu masih berada dalam batas-batas wewenangnya yang tersurat maupun tersirat. Tindakan seorang sekutu, yang tidak termasuk dalam rangka menjalankan usaha dengan sendirinya tidak akan mengikat persekutuan firma kecuali apabila ada-otorisasi khusus dari sekutu lainnya.
b.      Umur terbatas
Oleh karena persekutuan firma menyatakan hubungan yang timbul dari perjanjian antara beberapa pihak yang bersangkutan, maka setiap perubahan dalam hubungan ini akan mengakhiri perjanjian itu dan membubarkan persekutuan firma tersebut. Pengunduran diri seorang sekutu atau meninggalnya seorang sekutu, dengan sendirinya membubarkan persekutuan firma.
c.       Tanggung jawab tak terbatas
Tangguna jawab seorang sekutu tidak terbatas pada jumlah investasinya. Individu yang menandatangani perjanjian dengan sebuah “asosiasi perorangan” dapat menuntut kepada perorangan yang tersendiri ini membayar klaim mereka jika harta benda persekutuan firma tidak cukup untuk memenuhi klaim seperti itu. Dengan demikian, sekutu dapat bertanggung jawab secara pribadi dan aktiva-aktiva mereka yang terpisah dapat ditahan untuk memenuhi kewajiban persekutuan firma.

d.      Pemilikan kepentingan dalam persekutuan firma
Pihak yang menginvestasikan harta bendanya dalam persekutuan firma menyerahkan haknya untuk manikmati dan menggunakan secara tersendiri atas harta benda tersebut. Dengan memindahkan harta benda ini pada persekutuan firma ia memperoleh suatu kepentingan sebagai seorang pemilik sekutu. Dalam keadaan tertentu, seorang sekutu dapat menjaminkan, memindahtangankan, atau menjual kepentingannya dalam harta benda yang ia tanamkan pada persekutuan firma.
e.       Partisipasi (keikutsertaan) dalam laba persekutuan firma
Masing-masing sekutu ikut serta dan memperoleh pembagian laba persekutuan firma. Seorang sekutu dapat setuju untuk menerima pembagian laba persekutuan firma sebagai imbalan dari jasa-jasa yang diberikan atau untuk penggunaan harta benda tertentu, tetapi persekutuan firma tidak akan terbentuk jika pihak-pihak yang bersangkutan tidak mempunyai maksud yang tegas dalam mendirikan bentuk organisasi perusahaan seperti itu.

2.    Persekutuan Firma Sebagai Asosiasi Perorangan dan Sebagai Kesatuan-Usaha yang Terpisah
Persekutuan firma didirikan berdasarkan persetujuan antara pihak-pihak yang bersangkutan, dan persekutuan firma tidak berlaku lagi apabila persetujuan itu berakhir atau terjadi perubahan dari pihak-pihak yang telah membuat persetujuan ini. Akan tetapi untuk tujuan-tujuan tertentu, persekutuan firma merupakan kesatuan-usaha yang terpisah. Misalnya, persekutuan firma memperoleh, memegang, dan memindahtangankan harta benda atas nama persekutuan firma itu sendiri, menutup perjanjian dengan pihak-pihak lain, dapat menuntut, dan dapat dituntut sebagai suatu kesatuan-usaha tersendiri  atau terpisah. Jadi, persekutuan firma dipandang sebagai persekutuan orang-orang (atau perorangan) dan sebagai kesatuan-usaha yang terpisah.

3.    Pemilihan Antara Bentuk Persekutuan Firma dan Perseroan Terbatas
Apabila beberapa individu memutuskan untuk menyatukan sumber daya mereka dalam suatu usaha tunggal, maka mereka harus memilih antara bentuk persekutuan firma atau perseroan terbatas. Keputusan pemilihan ini membutuhkan evaluasi yang seksama atas kerugian (keburukan) dan keuntungan (kebaikan) relatif dari kedua bentuk ini pada keadaan-keadaan tertentu. Posisi relatif pajak penghasilan kedua bentuk ini juga perlu dipertimbangkan. Faktor pajak penghasilan, baik yang diterapkan dalam keadaan normal maupun merupakan ketetapan maupun pilihan pada keadaan tertentu, yang dapat menentukan bagian-bagian penting dalam memilih antara bentuk persekutuan firma dan bentuk perseroan terbatas. Penelaahan faktor-faktor pajak dalam kaitannya dengan persekutuan firma dan perseroan terbatas, harus dilakukan dengan setiap perubahan undang-undang pajak dan tarif-tarif pajak untuk menentukan apakah ada sesuatu keuntungan dalam perubahan bentuk perusahaan yang susah ada.

4.    Jenis Persekutuan Firma
a.       Persekutuan firma dagang dan non-dagang
Persekutuan firma dan kegiatan-usaha utamanya adalah memproduksi atau membeli dan menjual barang-barang disebut persekutuan firma dagang. Sedangkan persekutuan firma yang didirikan dengan tujuan untuk memberikan jasa-jasa disebut persekutuan firma non-dagang.
b.      Persekutuan firma umum dan terbatas
Persekutuan firma umum ialah persekutuan firma di mana semua sekutu boleh bertindak secara umum atas nama perusahaan dan masing-masing sekutu dapat bertanggung jawab akan kewajiban-kewajiban perusahaan, sekutu yang demikian disebut sekutu umum (general partners). Undang-undang sebagian besar negara bagian Amerika Serikat menginginkan pendirian suatu persekutuan firma terbatas, di mana kegiatan sekutu-sekutu tertentu dibatasi dan tanggung jawab pribadi sekutu ini selanjutnya terbatas pada jumlah yang dinyatakan atau ditetapkan, yang mungkin menyatakan jumlah yang sebenarnya diinvestasikan, sekutu-sekutu yang demikian disebut sekutu terbatas atau sekutu khusus (limited or special partners).
c.       Perusahaan saham patungan
Perusahaan firma dapat didirikan dengan struktur modal dalam bentuk saham pindah-tangan (saham yang dapat dipindahtangankan). Organisasi perusahaan yang demikian disebut perusahaan saham patungan. Pemilikan saham biasanya dibuktikan dengan sertifikat saham dan kepada orang yang bersangkutan diberi hak untuk ikut serta dalam mengelola perusahaan, untuk memperoleh bagian dalam laba perusahan, dan untuk memindahtangankan kepentingannya.

5.    Akte Persekutuan Firma
Akte  persekutuan firma harus mengandung semua ketentuan yang berkaitan dengan pendirian firma. Akte ini harus menguraikan dengan lengkap dan jelas persetujuan yang telah dicapai seperti berikut ini :
(1)   Nama persekutuan firma, pihak-pihak yang tersangkut dalam persetujuan, dan lokasi perusahaan.
(2)   Tanggal mulai berdirinya firma dan jangka waktu perjanjian.
(3)   Sifat serta ruang lingkup perusahaan dan lokasinya.
(4)   Investasi oleh masing-masing sekutu dan nilai yang ditetapkan atas investasi tersebut.
(5)   Hak, wewenang, dan kewajiban sekutu, juga batasan-batasan berdasarkan otoritas para sekutu.
(6)   Buku-buku serta perkiraan-perkiraan firma dan tahun fiskal yang digunakan.
(7)   Rasio pembagian laba atau rugi, yang meliputi ketentuan-ketentuan khusus untuk menentukan selisih dalam investasi dan sumbangan jasa.
(8)   Beban dan kredit bunga khusus yang berkaitan dengan investasi para sekutu, dan imbalan khusus yang diberikan atas jasa para sekutu tersebut.
(9)   Investasi dan pengambilan prive* sekutu-sekutu setelah firma didirikan dan penanganannya dalam perkiraan.
(10)          Asuransi jiwa atas para sekutu dan penanganan premi asuransi, perolehan-kembali polis, dan sebagainya.
(11)          Prosedur-prosedur khusus untuk menyelesaikan kepentingan sekutu atas pengunduran diri atau meninggalnya sekutu.
(12)          Metode-metode untuk memecahkan perselisihan di antara para sekutu.

6.    Kepentingan dalam Modal dan Pembagian Laba
Kepentingan sekutu dalam persekutuan firma harus dipisahkan dari hak bagiannya dalam laba perusahaan. Kepentingan sekutu diikutsertakan dalam perkiraan modal dan terdiri dari investasinya yang semula, investasi berikutnya serta pengambilan privenya, dan bagiannya dalam laba dan rugi perusahaan. Jika pembagian rugi-laba tidak ditetapkan dalam persetujuan, maka undang-undang persekutuan firma menetapkan pembagian yang merata; apabila yang ditetapkan dalam persetujuan hanya menyangkut pembagian laba saja dan sama sekali tidak menyinggung rugi, maka rugi usaha dibagi dengan rasio yang sama seperti pada laba.
Misalkan; masing-masing sekutu menanamkan aktiva dan akan menerima kredit sebesar $30.000 dan $10.000 untuk setoran modal. Kedua sekutu ini setuju untuk berbagi rata rugi-laba. Kegiatan pengeluaran diikhtisarkan sebagai berikut:
                                Aktiva bersih                 Modal A          Modal B
Investasi. . . . .     $40.000                           $30.000             $10.000
A memiliki kepentingan $30.000 dalam perusahaan yang mempunyai jumlah modal sebesar $40.000; kepentingan A dapat dinyatakan sebagai 1/4 atau 25%.
Asumsikan, bahwa kegiatan persekutuan firma berikutnya menghasilkan laba bersih sebesar $25.000. Perkiraan persekutuan firma ini akan melaporkan angka-angka berikut ini:
                                                Aktiva bersih                 Modal A          Modal B
Investasi. . . . . . . . . .             $40.000                         $30.000             $10.000
Laba bersih . . . . . . .             25.000                            12.500                12.500
Total . . . . . . . . . . . .              $65.000                         $42.500             $22.500
Kepentingan kedua sekutu meningkat sebesar $12.500, telah terjadi perubahan dalam kaitan mereka antara satu dengan yang lain, yang tidak lagi dalam propeksi 3:1. Namun, perubahan dalam kepentingan, baik mutlak maupun relatif, tidak mempengaruhi rasio rugi-laba. Jika pada saat ini terjadi likuidasi dan aktiva perusahaan dicairkan menurut nilai bukunya, maka A berhak atas sejumlah $42.500 dan B $22.500 seperti dalam laporan perkiraan modal mereka.
Selanjutnya asumsikan, bahwa sebagai hanti laba bersih sebesar $25.000, kegiatan persekutuan firma ini mengalami rugi-bersih sebesar $25.000. Rugi ini dibagi rata dan perkiraan persekutuan akan menunjukkan angka berikut ini:
                                                Aktiva bersih                 Modal A          Modal B
Investasi. . . . . . . . .               $40.000                         $30.000             $10.000
Rugi bersih. . . . . . .             (25.000)                         (12.500)             (12.500)
Total. . . . . . . . . . . .               $15.000                         $17.500             ($ 2.500)
Perkiraan modal B sekarang menunjukkan saldo debet sebesar $2.500. Saldo ini dapat dipandang sebagai piutang karena merupakan klaim persekutuan firma terhadap B. Jika perusahaan dilikuidasi saat ini dan aktiva bersih perusahaan dicairkan menurut nilai bukunya, maka B harus menyetorkan sejumlah $2.500 untuk memenuhi ketekoran, sedangkan A akan menerima sejumlah $17.500, yang terdiri dari hasil pencairan aktiva sebesar $15.000 dan jumlah yang diperoleh kembali dari B sebesar $2.500.

7.    Pencatatan Investasi Sekutu
Apabila yang ditanamkan adalah aktiva dan bukan uang kas, maka penetapan nilai untuk aktiva tersebut harus dilakukan dengan persetujuan para sekutu. Aktiva ini dibukukan atau dicatat sesuai dengan persetujuan, dan perkiraan modal masing-masing sekutu dikredit sebesar jumlah investasi masing-masing. Untuk memenuhi keadilan, aktiva yang ditanamkan oleh para sekutu harus dilaporkan dengan nilai pasarnya yang wajar. Kenaikan dan penurunan nilai aktiva tersebut yang harus ditetapkan untuk masing-masing sekutu hanyalah kenaikan dan penurunan nilai yang berlaku selama masih berdirinya persekutuan firma.

8.    Mengubah Perusahaan Perorangan Menjadi Persekutuan Firma
Perorangan yang menjalankan perusahaan sering kali bekerja sama dengan orang-orang lain untuk mendirikan persekutuan firma. Di sini aktiva dan pasiva (kewajiban) perusahaan perorangan dapat dipindahkan ke persekutuan firma yang baru didirikan, maka dalam buku ini harus dibuat ayat-ayat jurnal untuk menjalankan persekutuan firma yang baru itu. Dan apabila harus dibuka buku-buku baru untuk persekutuan firma ini, maka harus dibuat ayat-ayat jurnal dalam buku-buku perusahaan perorangan untuk membukukan pemindahan aktiva bersih ke persekutuan firma, dan dibuat ayat-ayat jurnal dalam buku yang baru untuk menunjukkan saldo awal aktiva (kewajiban), dan modal.
Jika buku-buku baru dibuka untuk persekutuan firma, maka buku-buku untuk perusahaan perorangan harus ditutup. Perkiraan aktiva, kewajiban, dan modal dapat kita tutup dengan ayat jurnal majemuk tunggal.

9.    Konsolidasi Perusahaan
Prosedur akuntansi yang diuraikan di atas juga diterapkan apabila dua buah perusahaan atau lebih dikonsolidasi dalam mendirikan persekutuan firma. Akte pendirian persekutuan firma harus menunjukkan dengan jelas bagaimana kepentingan para sekutu ditetapkan. Penilaian yang ditetapkan untuk aktiva dan kewajiban juga memerlukan persetujuan dari para sekutu. Buku-buku dari salah satu kesatuan usaha bersangkutan dapat digunakan untuk firma yang baru dibentuk atau dapat pula dibuka buku-buku baru.

10.Perkiraan Sekutu
a.       Perkiraan pengambilan-prive dan modal
Investasi awal dari para sekutu dicatat dalam perkiraan modal masing-masing sekutu. Transaksi antara perusahaan firma dan masing-masing sekutu, yang ditimbulkan akibat perubahan pada kepentingan pemilikan sekutu, dapat diikhtisarkan dalam perkiraan modal atau perkiraan pengambilan-prive secara terpisah. Perubahan daam kepentingan sekutu timbul dari transaksi-transaksi berikut:
(1)   Kenaikan/ penambahan
-          Investasi uang kas, barang dagangan, atau aktiva lainnya dalam persekutuan firma.
-          Penanggungan atau pembayaran kewajiban persekutuan firma oleh para sekutu.
-          Penagihan klaim atau pribadi para sekutu oleh persekutuan firma.
-          Laba dari kegiatan persekutuan firma.
(2)   Penurunan/ pengurangan
-          Pengambilan-prive uang kas, barang dagangan, atau aktiva-aktiva lain dari persekutuan firma.
-          Penagihan klaim persekutuan firma oleh masing-masing sekutu.
-          Penanggungan atau pembayaran kewajiban pribadi para sekutu oleh persekutuan firma (pajak penghasilan pribadi, premi asuransi jiwa, dan sebagainya).
-          Rugi dari kegiatan persekutuan firma.
b.      Piutang dan hutang usaha
Pengambilan prive oleh seorang sekutu, yang dilakukan dengan asumsi akan dibayar kembali pada akhirnya kepada perusahaan, biasanya membutuhkan suatu penetapan saldo piutang khusus. Jumlah piutang yang masih harus diterima dari sekutu dapat dicatat dalam perkiraan Panjar kepada Sekutu atau perkiraan Wesel Tagih dari Sekutu, mana yang lebih tepat.
Panjar kepada perusahaan oleh seorang sekutu, yang dilakukan dengan asumsi akan dibayar-kembali oleh perusahaan pada akhirnya, biasanya membutuhkan penetapan saldo hutang khusus. Jumlah yang terutang kepada sekutu ini dapat dicatat dengan mengkredit perkiraan Pinjaman Yang Terutang kepada Sekutu atau perkiraan Wesel Bayar kepada Sekutu, mana yang lebih tepat.

11.Pembagian Laba dan Rugi
Laba dan rugi umumnya dibagi menurut salah satu dari cara-cara berikut ini:
(1)   Merata.
(2)   Dalam rasio arbitrary.
(3)   Dalam rasio modal para sekutu.
(4)   Bunga diberikan atas modal sekutu, saldonya dibagikan dengan dasar arbitrary yang disetujui.
(5)   Gaji atau bonus diberikan untuk jasa para sekutu, saldonya dibagikan dengan dasar arbitrary yang disetujui.
(6)   Bunga diberikan atas modal sekutu, gaji diberikan untuk jasa para sekutu, saldonya dibagikan dengan dasar arbitrary yang disetujui.
Diasumsikan bahwa laba sebesar $36.000 ditetapkan untuk “Firma A & B” pada akhir tahun fiskal. Pengambilan prive reguler oleh sekutu sebelum laba diperoleh diikhtisarkan dalam perkiraan pengambilan prive; perubahan modal permanen diikhtisarkan dalam perkiraan modal. Pekiraan prive dan modal pada akhir tahun itu terlihat sebagai berikut:
                   Prive A                                                                                   Prive B
1 Jan-31 des                                                                      1 Jan- 331 des                                                $6.000                                                                                  $19.000            

                                        Modal A                                                                             Modal B
                                                                 1 Jan  $50.000                             1 Mar   $5.000      1 Jan  $70.000
                                                                 1 Apr   10.000                                                      1 Nov  10.000
v  Laba dan rugi dibagi merata
Dalam hal tidak ada persetujuan khusus yang menyangkut hal yang sebaliknya, maka baik hukum biasa maupun undang-undang mengharuskan pembagian yang merata atas laba dan rugi, terlepas dari penyertaan (sumbangan atau setoran) aktiva dan jasa. Ayat-ayat jurnal yang digunakan untuk mencatat pembagian yang merata atas laba sebesar $36.000 adalah sebagai berikut:

Ikhtisar Rugi-laba            . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .   $36.000
                Prive A   . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                        $18.000
                Prive B   . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                          18.000
                                     Bagian laba A:1/2 dari $36.000 = $18.000
                                     Bagian laba B:1/2 dari $36.000 = $18.000
                                     Total   . . . . . . . . . . . . . . . . . . .   = $36.000
Saldo yang timbul dalam perkiraan prive sekarang dapat ditutup pada perkiraan modal.

v  Laba dan rugi dibagi dalam rasio arbitrary
Untuk dapat menetapkan selisih dalam setoran modal dan sumbangan jasa para sekutu, suatu persetujuan dapat dicapai di antara para sekutu tersebut untuk membagi laba dalam rasio arbitrary yang menetapkan selisihnya. Sebagai contoh, bahwa karena pengalaman, kemampuan dan reputasi A merupakan faktor-faktor penting bagi keberhasilan perusahaan, maka A dan B setuju untuk berbagi laba dalam rasio 3:2, ayat jurnal untuk mencatat pembagian laba sebesar $36.000 adalah sebagai berikut:

 Ikhtisar Rugi-laba           . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .   $36.000
                Prive A   . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                        $21.600
                Prive B   . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                          14.400
                                     Bagian laba A:3/5 dari $36.000 = $21.600
                                     Bagian laba B:2/5 dari $36.000 = $14.400
                                     Total   . . . . . . . . . . . . . . . . . . .   = $36.000
Jika kegiatan usaha itu menimbulkan kerugian sebesar $36.000, maka A akan menanggung bagian 3/5 dari kerugian dan B 2/5 nya, kecuali apabila dalam perseyujuan ditetapkan bahwa kerugian tersebut harus dibagi dengan rasio yang lain daripada rasio pembagian laba. Adalah mungkin bahwa antara A dan B setuju untuk membagi laba dengan rasio 3:2 dan sementara itu untuk rugi yang diderita akan dibagi rata atau dengan cara lain.


v  Laba dan rugi dibagi dalam rasio modal sekutu
Persetujuan untuk membagi laba dalam rasio modal sekutu harus menunjukkan saldo khusus apakah rasio modal ini harus didefenisikan menurut:
(1)   Modal awal.
(2)   Modal pada tiap awal periode fiskal.
(3)   Modal pada tiap akhir periode fiskal.
(4)   Modal rata-rata untuk tiap periode fiskal
Modal awal. Jika persetujuan antara A dan B menetapkan pembagian laba berdasarkan modal awal, maka rasionya adalah jumlah investasi awal yang ditanamkan oleh para sekutu.

Modal pada tiap awal periode fiskal. Yaitu saldo awal sekarang, seperti yang dilporkan dalam perkiraan modal akan menjadi dasar pembagian. Dengan dasar ini, maka ayat jurnal untuk mencatat pembagian laba sebesar $36.000 untuk tahun itu adalah:
Ikhtisar Rugi-laba    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .   $36.000
                 Prive A  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                            $15.000
                 Prive B  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                              21.000
                                     Modal A per 1 januari. . . . . . . . . . . . . .   $50.000
                                     Modal B per 1 januari. . . . . . . . . . . . . .     70.000
                                     Total modal per 1 januari . . . . . . . . . . . $120.000

                                     Bagian laba A:
                                        50.000/120.000 dari $36.000 = . . . . .   $15.000
                                     Bagian laba B:
                                        70.000/120.000 dari $36.000 = . . . . .   $21.000
                                     Total   . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .   $36.000

Modal pada tiap akhir periode fiskal. Jika pembagian laba berdasarkan modal para sekutu pada akhir tahun, maka kalkulasi pembagian laba akan dilakukan sebagai berikut:
                            Modal A per 31 Desember . . . . . . . . . .   $60.000
                            Modal B per 31 Desember . . . . . . . . . .     75.000
                            Total modal per 31 Desember . . . . . . .  $135.000
                            Bagian laba A:
                               60.000/135.000 dari $36.000 = $16.000
                            Bagian laba B:
                               75.000/135.000 dari $36.000 =   20.000
                            Total . . . . . . . . . . . . . . . . .           $36.000
Modal rata-rata untuk tiap periode fiskal, maka kalkulasinya adalah sebagai berikut:
                            Saldo                                Jumlah bulan                 
Tanggal        Investasi            tidak berubah                                Jumlah menurut bulan
A: 1 Jan       $50.000     X                   3                             $150.000
     1 Apr           60.000     X                    9                               540.000           $690.000
                                                                    12

B: 1 jan          $70.000     X                   2                             $140.000
     1 Mar           65.000                             8                               520.000
     1 Nov          75.000     X                    2                               150.000           $810.000
     Total . . . . . . . . . . . .                           12                                                         $1.500.000
                            Bagian laba A:
                                 690.000/1.500.000 dari $36.000 = $16.560
                           
                            Bagian laba B:
                                 810.000/1.500.000 dari $36.000 = $19.440
     Total . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .               $36.000

Jika para sekutu ingin membagi laba menurut investasi relatif mereka, maka penggunaan modal rata-rata, yang menetapkan perubahan modal selama periode itu, biasanya merupakan metode yang paling adil.

v  Laba dan rugi dibagi dengan memberikan bunga atas modal sekutu
Para sekutu dapat setuju untuk memberikan bunga atas modal, di mana setiap laba atau rugi setelah pemberian bunga dibagi dengan rasio tertentu yang disetujui (arbitrary). Persetujuan pemberian bunga atas modal harus menunjukkan suku bunga yang dikenakan, dan harus menunjukkan apakah kalkulasi disusun menurut saldo modal pada saat tertentu ataukah berdasarkan modal rata-rata untuk periode itu.
Diasumsikan bahwa A dan B menyetujui pemberian bunga atas investasi rata-rata sebesar 6%; setiap saldo laba/rugi dibagi rata. Dengan mengasumsikan bahwa tidak ada ayat-ayat jurnal untuk pemberian bunga selama periode itu, maka ayat-ayat jurnal untuk mencatat pemberian bunga dan pembagian sisa laba adalah sebagai berikut:
Ikhtisar Rugi-laba  .....................................................................     $7.500
             Prive A  .........................................................................               $3.450
             Prive B  .........................................................................                 4.050
A: Bunga atas modal $50.000 @ 6% untuk 3 bulan   $   750
     Bunga atas modal $60.000 @ 6% untuk 9 bulan     2.700     $3.450               

B: Bunga atas modal $70.000 @ 6% untuk 2 bulan   $   700
     Bunga atas modal $65.000 @ 6% untuk 8 bulan     2.600
     Bunga atas modal $75.000 @ 6% untuk 2 bulan        750        4.050
     Total bunga yang harus dibayarkan....................................  $7.500

Ikhtisar Rugi-laba  ...............................................................               $28.500
             Prive A  ...................................................................                    $14.250
             Prive B  ...................................................................                                  14.250

Saldo awal pada perkiraan ikhtisar Rugi-laba  ....................   $36.000
Dikurangi penyisihan untuk bunga  .....................................       7.500
Saldo, yang harus dibagi rata  ..............................................   $28.500

Pembagian laba dapat diikhtisarkan dengan sebuah ayat jurnal tunggal sebagai berikut:
Ikhtisar Rugi-laba  ..............................................................                $36.000
             Prive A  ..................................................................                     $17.700
             Prive B  ..................................................................                       18.300

Akibat dari penyisihan untuk bunga ialah pebagian laba hanya dalam jumlah yang terbatas berdasarkan rasio modal. Dalam kasus A dan B, bunga sebesar 6% dari modal rata-rata gabungan atau sebesar $7.500 dibagi dalam rasio modal rata-rata, sisanya dibagi rata antara keduanya.

v  Laba dan rugi dibagi dengan memberikan gaji atau bonus kepada sekutu
Gaji. Untuk menetapkan perbedaan dalam sumbangan pribadi (kemampuan dan pengalaman sekutu) dan faktor lainnya yang memungkinkan keberhasilan perusahaan, mungkin disetujui bahwa para sekutu akan diberi gaji, dengan saldo laba atau rugi setelah gaji dibagi dengan rasio tertentu yang sama.
Asumsikan, bahwa A dan B setuju untuk memberikan gaji tiap bulan masing-masing sebear $1.500 dan $1.250. Jumlah yang sebenarnya diambil oleh masing-masing sekutu selama tahun itu dicatat dalam perkiraan prive, laba sebesar $36.000 sebelum penetapan pemberian gaji dibagikan kepada para sekutu dengan ayat-ayat jurnal sebagai berikut:

Ikhtisar Rugi-laba  ...............................................................           $33.000
           Prive A  .....................................................................                                $18.000
           Prive B  .....................................................................                                  15.000
A: Gaji untuk 12 bulan @ $1.500  .................. $18.000
B: Gaji untuk 12 bulan @ $1.250  .................. $15.000

Ikhtisar Rugi-laba  ...............................................................           $ 3.000
           Prive A  .....................................................................                                $  1.500
           Prive B  .....................................................................                                    1.500
Saldo awal dalam perkiraan ikhtisar Rugi-laba $36.000
Dikurangi penyisihan untuk gaji  .....................   33.000
Saldo yang dapat dibagi rata  ...........................$   3.000

Ayat-ayat jurnal di atas ini dapat diikhtisarkan dalam satu ayat juranal berikut:
Ikhtisar Rugi-laba  ................................................................          $36.000
           Prive A  ......................................................................                               $19.500
           Prive B  ......................................................................                                 16.500

Pemberian gaji kepada A dan Bmasing-masing sebesar $18.000 dan $15.000 memberikan keuntungan sebesar $3.000 kepada A dalam semua pembagian. Jika para sekutu tidak menghendaki keuntungan yag demikian terus berlaku dalam hal laba yang diperoleh tidak cukup untuk memenuhi gaji atau dalam hal timbul rugi, maka persetujuan harus mencakup ketentuan mengenai penurunan atau penangguhan gaji.

Bonus. Bonus pada umumnya dinyatakan sebagai persentase dari laba, tetapi persetujuan harus menunjukkan apakah persentase yang digunakan ini adalah dari laba yang ditetapkan sebelum ataukah setelah dikurangi bonus.
Asumsikan, A adalah sekutu pengelola, diberi bonus sebesar 20% dari laba sebelum dikurangi bonus. Bonus ini akan berjumlah $7.200, yang dihitung 20% dari laba usaha sebesar $36.000. Akan tetapi, jika A diberi bonus 20% dari laba setelah dikurangi bonus, maka bonus ini dihitung sebagai beikut:

Bonus ditambah laba bersih setelah dikurangi bonus = $36.000
Misalkan      X  = laba bersih setelah dikurangi bonus
Dan 0,20      X  = bonus yang diberikan kepada A
Maka: 1,20  X  = $36.000
                    X  = $30.000
           0,20  X  = $  6.000, bonus yang diberikan kepada A.
Untuk mencatat bonus yang diberikan kepada A, perkiraan ikhtisar rugi-laba akan dibebani dan perkiraan prive A dikredit. Saldo dalam perkiraan ikhtisar rugi-laba kemudian dibagikan seperti yang telah disetujui.

v  Laba dan rugi dibagi dengan memberikan bunga dan gaji
Apabila diberikan bunga maupun gaji, maka perkiraan ikhtisar rugi-laba dapat dibebani (didebet) dan perkiraan prive masing-masing sekutu dikredit dengan bunga dan gaji pada tiap akhir periode. Ayat jurnal untuk gaji, bunga dan pemindahan saldo yang tersisa dalam perkiraan ikhtisar rugi-laba sama dengan ayat jurnal yang telah diberikan sebelumnya.

v  Pembagian laba dalam perhitungan Rugi-laba
Misalkan, A dan B menyetujui hal-hal berikut: gaji tiap bulan masing-masing sebesar $1.500 dan $1.250; bunga sebesar 6% atas modal rata-rata; dan setiap saldo laba/rugi dibagi rata. Hal ini semua dapat dilaporkan dalam perhitungan rugi-laba sebagai berikut:
Laba bersih untuk tahun itu  ..............................................................   $ 36.000

Laba bersih dibagi sebagai berikut:                      A                B               Total
     Jumlah yang diberikan sebagai gaji.... $18.000          $15.000      $33.000
     Jumlah yang dibagikan sebagai bunga.    3.450             4.050          7.500
                                                                                        $21.450         $19.050      $40.500
Dikurangi: pengurangan yang sama
     Besarnya untuk jumlah kelebihan gaji
     Dan bunga atas laba bersih  ..............       2.250                  2.250          4.500
Pembagian laba bersih  ..........................   $19.200                $16.800      $36.000

v  Bunga untuk investasi sekutu dan gaji untuk jasa sekutu sebagai beban.
Apabila bunga dan gaji bagi sekutu dipandang sebagai beban, maka beban untuk ayat-ayat ini ditetapkan pada perkiraan beban dan bukan pada perkiraan prive sekutu; saldo beban kemudian ditutup pada perkiraan ikhtisar rugi-laba untuk menetapkan laba yang harus dibagikan dengan rasio laba dan rugi yang yang telah disetujui. Pada perhitungan rugi-laba bunga dan gaji bagi sekutu-sekutu ini dicantumkan bersama-sama dengan beban lainnya untuk menentukan laba bersih atau rugi bersih. Baik bunga dan gaji bagi masing-masing sekutu dimasukkan dalam perkiraan sebagai pos-pos beban maupun sebagai pembagian laba bersih, Pembagian akhir laba persekutuan firma di antara sekutu adalah sama saja.

12.  Koreksi Laba Pada Periode Sebelumnya
                Apabila ditemukan kesalahan dalam menghitung laba pada periode sebelumnya, maka persetujuan bagian laba dan rugi untuk periode fiskal di mana laba salah dihitung harus dipertimbangkan dalm mengoreksi perkiraan modal. Laba yang tepat untuk periode sebelumnya dan bagian laba atau rugi yang menjadi hak masing-masing sekutu harus dihitung. Untuk menetapkan koreksi yang dibutuhkan dalam perkiraan modal, bagian laba yang sebenarnya diterima oleh masing-masing sekutu dibandingkan dengan bagian yang seharusnya diterima.

13.Laporan Perubahan Perkiraan Modal Sekutu
                Laporan perubahan perkiraan modal sekutu dapat disusun sebagai berikut:

FIRMA A dan B
Laporan Perubahan Perkiraan Modal Sekutu
Untuk Tahun Yang Berakhir Per 31 Desember 1989

A
B
Total
Modal 1 Januari 1989  ........................         Investasi modal tambahan  .................
$50.000                  10.000
$70.000  10.000
$120.000  20.000
                                                                  Dikurangi pengambilan modal  ..........
$60.000   
$80.000   5.000
$140.000  5.000
Saldo  ..................................................        Laba bersih untuk tahun itu  ...............
$60.000   19.200
$75.000    16.800
$135.000   36.000
                                                                   Dikurangi pengambilan prive  ............
$79.200     6.000
$91.800     19.000
$171.000   25.000
Modal 31 Desember 1989  ..................
$73.200
$72.800
$146.000

BAB 2
PERSEKUTUAN FIRMA-PEMBUBARAN OLEH PERUBAHAN DALAM PEMILIKAN

A. Kondisi Yang Menimbulkan Pembubaran
1.      Pembubaran Oleh Tindakan Sekutu
(1)   Pencapaian waktu atau penyelesaian tujuan. Apabila pencapaian waktu atau penyelesaian tujuan telah memenuhi kontrak persekutuan, maka perusahaan dapat dibubarkan.
(2)   Peretujuan yang saling menguntungkan.
(3)   Pengunduran diri seorang sekutu.

2.      Pembubaran Oleh ketentuan Undang-undang
(1)   Kematian seorang anggota persekutuan firma.
(2)   Kapailitan seorang sekutu atau persekutuan firma itu sendiri.
(3)   Setiap kejadian yang menyebabkan perusahaan tidak syah lagi untuk bergerak atau bagi masing-masing anggota untuk menjalankan perusahaan sebagai persekutuan firma.
(4)   Perang terhadap negeri seorang anggota yang menjadi penduduk negeri itu.

3.      Pembubaran Oleh Keputusan Pengadilan
(1)   Seorang sekutu tidak waras (insanity) atau tak mampu untuk menyelesaikan setip masalah atau untuk memenuhi bagiannya dalam perjanjian persekutuan firma.
(2)   Sikap seorang sekutu merugikan perusahaan yang sedang dijalankan.
(3)   Perselisihan intern di antara para sekutu.
(4)   Kelanjutan perusahaan tidak mungkin lagi menguntungkan.
(5)   Alasan-alasan lain ynag menyebabkan pembubaran dianggap adil, misalnya kecurangan atau kesalahtafsiran dalam pembentukan persekutuan firma.

B. Akuntansi Untuk Pembubaran
        Masalak akuntansi khusus yang berkaitan dengan likuidasi perusahaan meliputi masalah yang menyangkut realisasi aktiva perusahaan, penyelesaian kewajiban, dan penyelesaian dengan masing-masing sekutu; semua ini akan dibahas dalam bab-bab selanjutnya.


C. Penerimaan Seorang Sekutu Baru
        Seseorang yang diterima sebagai sekutu baru hanya dengan kesepakatan semua sekutu. Penerimaan yang demikian menimbulkan asosiasi baru dari perorangan-perorangan dan ini merupakan pembentukan persekutuan firma baru; perekutuan firma yang semula dianggap bubar dengan kesepakatan umum. Dengan masuknya seorang sekutu baru, maka suatu persetujuan harus dirancang untuk menetapkan kepentingan sekutu pada pembentukan firma, pembagian laba dan rugi di masa mendatang di antara para sekutu, dan semua hal lainnya yang menyangkut asosiasi baru ini.
        Firma yang baru didirikan ini dapat terus menggunakan buku dan catatan dari perusahaan semula, tetapi saldo perkiraan tertentu pada umumnya perlu dinilai kembali. Akan tetapi, penerimaan seorang sekutu baru akan menyangkut pembentukan persekutuan firma baru, di mana setoran modal para peserta harus ditetapkan secara penuh dan akurat.
        Seorang sekutu yang baru masuk biasanya menyetorkan aktiva untuk memperoleh kepentingan dalam persekutuan firma yang baru didirikan. Akan tetapi, seseorang dapat diterima sebagai sekutu tanpa menyetorkan investasi dan tanpa penetapan kepentingan modal. Dalam hal seperti ini, kepentingan modal akan timbul dari investasi, pengambilan prive, dan pembagian laba dan rugi di masa mendatang.

1.      Perolehan kepentingan lewat pembelian
                Jika semua sekutu setuju untuk menerima seorang pembeli kepentingan sebagai sekutu, maka hal ini akan membubarkan persekutuan firma yang lama dan menciptakan persekutuan firma baru. Apabila seseorang memperoleh sebagian atau seluruh kepentingan seorang sekutu dalam perusahaan, maka kepentingan yang diperoleh ini dicatat sebagai modal sekutu yang baru dan modal sekutu yang menjual kepentingannya dikurangi dengan jumlah yang sama.
                Asumsikan, A dan B adalah dua orang sekutu, masing-masing dengan modal sebesar $30.000 dan laba dibagi rata. C membeli ½ dari kepentingan B dengan harga $18.000. A setuju untuk menerima C sebagai sekutu. Buku yang lama terus digunakan oleh firma A, B dan C yang baru. Satu-satunya ayat jurnal yang dibutuhkan dalam buku itu adalah:
Modal B  ...................................................................                     $15.000
                Modal C  .......................................................                                 $15.000
Total modal persekutuan firma tetap sebesar $60.000. A mempunyai kepentingan sebesar 50% dalam perusahaan yang baru, B sebesar 25% dan C sebesar 25%.

2.      Perolehan kepentingan lewat investasi
                Apabila seseorang memperoleh kepentingan dengan melakukan investasi, maka aktiva dan modal persekutuan firma akan bertambah. Asumsikan D dan E mempunyai modal masing-masing sebesar $20.000 dan $10.000 dan membagi rata laba. Aktiva itu dinilai dengan layak, kemudian F diterima sebagai sekutu baru dengan investasi sebesar $12.000. Laba dan rugi firma yang baru dibagi rata. Buku persekutuan firma awal tetap digunakan untuk perusahaan yang baru. Investasi F dicatat sebagai berikut:
Kas  .............................................................                       $12.000
                Modal F  .........................................                                 $12.000
                Di sini F menerima kredit sebesar jumlah investasi sebenarnya; kepentingan D, E dan F dalam firma yang baru masing-masing sebesar $20.000, $10.000 dan $12.000. Kepentingan F adalah sebesar 12/42, atau mendekati 29%
                Investasi dengan pemberian bonus atau goodwill kepada sekutu lama. Jika persekutuan firma telah beroperasi dengan sukses, maka para sekutu dapat menerima masuk seorang sekutu baru dengan ketentuan bahwa, (1) bagian dari investasi sekutu baru akan diberikan sebagai bonus kepada sekutu lama, atau (2) goodwill persekutuan akan ditetapkan dan mengkredit sekutu lama.
            Bonus. Asumsikan bahwa firma D dan E sukses dalam operasinya, sehingga F bersedia menanamkan investasi sebesar $12.000 untuk kepentingan sebesar 1/4. Aktiva bersih sebelum F menanamkan investasi sebesar $30.000, maka investasi tambahan F sebesar $12.000 akan meningkatkan aktiva bersih menjadi $42.000. Jika perkiraan modal F dikredit sebesar $12.000 dan tidak ada perubahan dalam perkiraan modal D dan E, maka kepentingan F akan menjadi 12/42, yang berarti lebih besar daripada kepentingan ¼ bagian yang diberikan kepadanya. Karena aktiva bersih setelah F diterima masuk berjumlah $42.000, maka kredit sebesar $10.500 untuk F akan memberikan kepadanya kepentingan sebesar 1/4 bagian. Jumlah kelebihan investasi atas kepentingan yang diberikan kepada F dapat dipertimbangkan sebagai bonus kepada sekutu lama. Karene D dan E mambagi rata laba, maka bonus sebesar $1.500 akan menimbulkan kenaikan sebesar $750 dalam masing-masing modal sekutu lama ini. Asumsikan, bahwa buku persekutuan firma lama terus digunakan untuk persekutuan firma yang baru, maka ayat jurnal untuk mencatat investasi F adalah sebagai berikut:
Kas  ................................................................................    $12.000
                Modal D  ............................................................                            $    750
                Modal E  .............................................................                                 750
                Modal F  .............................................................                             10.500
                Goodwill. Penilaian F atas kepentingan sebesar ¼ bagian dengan investasi sebesar $12.000, dapat digunakan sebagai dasar untuk mencatat goodwill yang ditetapkan pada penyertaan atau setoran aktiva bersih sekutu D dan E dalam organisasi perusahaan yang baru. Jika modal F sebesr $12.000 dinyatakan sebagai ¼ bagian dari total modal, maka total modal ini harus berjumlah $48.000 dan gabungan modal D dan E harus sebesar $36.000. Karena modal D dan E sekarang berjumlah $30.000, maka saldo ini harus dinaikkan dengan $6.000. Rasio laba dan rugi digunakan dalam membagi kenaikan modal sebesar $6.000. Ayat jurnal untuk mencatat investasi F adalah:                       Goodwill  ...................................................      $ 6.000
                                      Modal D  .............................................                     $ 3.000
                                  Modal E  ..............................................                            3.000
                                Kas  ............................................................  $12.500
                                      Modal F   ..............................................                     $12.500
                Pembandingan metode bonus dan goodwill. Salas satu dari kedua metode ini dapat digunakan dalam mencapai kepentingan bagi sekutu baru, namun kedua metode ini hanya memberikan hasil yang sama apabila (1) persentase pembagian laba-rugi untuk sekutu yang baru masuk sama dengan persentase kepentingannya dalam aktiva atas diterimanya ia sebagai sekutu, dan (20 para sekutu lama terus membagi laba-rugi di antara mereka sendiri dalam rasio awal. Misalnya, jika bagian laba F di atas terbatas sebesar 25% serta D dan E berbagi sisa laba masing-masing sebesar 371/2% dan 371/2%, maka baik metode bonus maupun goodwill akan memberikan hasil akhir yang sama. Sebagai contoh, kita misalkan saldo dalam contoh-contoh itu adalah sebagai berikut:

Goodwill
Aktiva lainnya
Modal D
Modal E
Modal F
Dengan menggunakan metode bonus..............

       $42.500
     $20.750
   $10.750
   $10.500
Dengan menggunakan metode goodwili...........
  $6.000
          $42.000
            $23.000
                   $13.000
                        $12.000


                Penilaian kembali aktiva. Jika investasi F sebesar $12.000 untuk ¼ kepentingan dalam perusahaan, didasarkan pada penetapan kenyataan bahwa aktiva bersih yang tercantum dalam buku sebesar $30.000 ternyata bernilai $36.000, maka ayat-ayat jurnal yang tepat dibutuhkn untuk menilai kembali aktiva dengan nilai lancarnya dan untuk menaikkan modal sekutu lama sebesar itu. Kemudian, baik bonus maupun goodwill tidak perlu ditetapkan dalam mencatat investasi sekutu baru.
                Investasi dengan memberikan Bonus atau goodwill kepada sekutu baru. Seorang anggota baru dapat diterima dengan ketentuan, bahwa (1) bagian dari modal sekutu lama akan diberikan sebagai bonus kepada sekutu baru, dan (2) goodwill akan ditetapkan dan dikreit pada sekutu baru.
            Bonus. Jika perkiraan modal F dikredit sebesar $12.000, maka kepentingan F akan sebesar 12/42 , yang lebih kecil daripada 2/5 kepentingannya. Aktiva bersih firma setelah F diterima sebagai sekutu $42.000, maka kredit sebesar $16.800 untuk F akan memberikan kepadanya 2/5, jumlah kelebihan kepentingan yang diberikan kepada F atas investasinya sebesar $12.000 dapat dipertimbangkan sebagai bonus yang disumbangkan oleh sekutu lama. Dengan mengasumsikan bahwa buku firma yang lama terus digunakan untuk firma yang baru, maka ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat investasi F adalah sebagai berikut:
Kas  ..................................................................  $12.000
Modal D  ..........................................................                  2.400
Modal E  ..........................................................                  2.400
                Modal F  ..............................................                            $16.800
                Goodwill. Asumsikan D dan E bersedia memberikan 2/5 kepentingan dalam perusahaan kepada F atas investasinya sebesar $12.000. Jika modal D dan E sebesar $30.000 menyatakan 3/5 dari total modal, maka total modal ini harus sebesar $50.000 dan kepentingan F harus sebesar $20.000. Goodwill didebet sebesar selisih antara jumlah investasi F dan jumlah yang harus dikredit pada perkiraan modalnya. Ayat jurnal untuk mencatat penerimaan F sebagai sekutu terbaca sebagai berikut:
Kas  .............................................................                       $12.000
Goodwill  ....................................................                         8.000
                Modal F  ..........................................                                                $20.000
                Pembandingan metode bonus dan goodwill. Meskipun salah satu dari kedua metode ini dapat digunakan dalam penetapan kepentingan sekutu baru, namun akibat terakhirnya terhadap modal sekutu tidak akan sama. Dalam keadaan demikian, F akan cenderung diterima baik debgan pemberian goodwill karena persentase kepentingannya dalam aktiva atas diterimanya ia lebih besar daripada persentase bagiannya dalam laba berikutnya.
                Penilaian kembali aktiva. Jika investasi  F adalah $12.000 untuk kepentingan 2/5 dalam perusahaan, didasarkan pada peenetapan kenyataan bahwa aktiva bersih yang dilaporkan dalam buku yaitu sebesar $30.000 ternyata hanya bernilai $18.000, maka diperlukan ayat-ayat jurnal untuk menilai kembali aktiva ini dan untuk mengurangi saldo modal sekutu lama dalam jumlah yang sama. Dengan demikian, tidak ada bonus maupun goodwill yang perlu ditetapkan dalam mencatat investasi sekutu baru.
                Penetapan bonus dan goodwill jika tidak ada penetapan khusus. Jika tidak ada penetapan khusus, maka kondisi untuk menerima seorang sekutu baru harus dianalisis secara cermat dalam mencatat kepentingan sekutu pada persekutuan firma.

D. Penyelesaian Dengan Pengunduran Diri Seorang Sekutu
        Jika seorang sekutu mempunyai hak (right) untuk mengundurkan diri dibawah ketentuan dalam persetujuan, maka ia berhak untuk mengklaim jumlah penuh kepentingannya dalam perusahaan. Akan tetapi, jika sekutu ini mengundurkan diri dengan melanggar persetujuan persekutuan firma, dan tanpa kesepakatan bersama seluruh partisipan, maka ia harus bertanggung jawab kepada sekutu lainnya atas setiap kerugian (damage) yang mereka derita akibat tindakan sekutu yang mengundurkan diri ini.
        Pengunduran diri seorang sekutu dapat menyebabkan pembubaran sepenuhnya perusahaan. Sebaliknya, perusahaan dapat dilanjutkan tanpa hambatan, sementara penyelesaian dengan sekutu yang mengundurkan diri dilakukan dengan (1) pembelian kepentingannya oleh sekutu yang lain, atau dengan (2) Pembayaran kepadanya uang kas perusahaan atau aktiva lainnya untuk memenuhi kepentingannya.

1.      Pembayaran Kepada Sekutu Yang Mengundurkan Diri Suatu Jumlah Yang Melebihi Saldo Modalnya
                Seorang sekutu yang mengundurkan diri dapat menuntut jumlah yang melebihi saldo modalnya. Dalam hal ini, para sekutu yana masih ada mungkin setuju, bahwa (1) kelebihan jumlah yang dibayarkan akan dianggap sebagai bonus yang harus dipikul oleh para sekutu yang meneruskan perusahaan, atau (2) kelebihan jumlah yang dibayarkan akan digunakan sebagai dasar untuk mencatat goodwill persekutuan firma.
                Bonus. Asumsikan perkiraan modal J, K, dan L masing-masing sebesar $10.000, masing-masing sekutu berbagi laba dalam rasio 50%, 25%, dan 25%. Para sekutu setuju untuk membayar L sebesar $11.500 dalam penyelesaian kepentingannya. Jika kelebihan sebesar $1.500 harus dianggap sebagai bonus yang dapat dibebankan kepada J dan K, maka ayat jurnalnya adalah:
Modal L  .............................................................             $10.000
Modal J  ..............................................................                1.000
Modal K  .............................................................                   500
                Hutang yang harus dibayar kepada L......                       $11.500
Untuk mencatat persetujuan pembayaran $11.500 kepada L dalam penyelesaian sepenuhnya kepentingannya, maka bonus yang dapat dibebankan kepada J dan K adalah dalam rasio 50:25
                Goodwill. Asumsikan bahwa J dan K bersedia membayar L dengan $11.500, pemberian kelebihan sebesar $1.500 kepada L atas kepentingannya ini dapat dipandang sebagai pembayaran untuk goodwill yang menyangkut persekutuan firma, tetapi tidak dicatat di dalam buku. Jumlah $1.500 dapat dianggap sebagai 25% dari goodwill yang ada sekarang, jadi total goodwill adalah $6.000. Untuk menetapkan goodwill persekutuan firma seperti yang ditentukan dan untuk melaporkan kewajiban dari sekutu yang mengundurkan diri, maka dapat disusun ayat-ayat jurnal sebagai berikut:
Goodwill  ........................................................................   $ 6.000
                Modal J  ..............................................................                            $3.000
                Modal K  .............................................................                               1.500
                Modal L  ..............................................................                               1.500
.Modal L  .........................................................................                $11.500
                Hutang yang harus dibayar kepada L  ...............                            $11.500
                Jika dalam ilustrasi di atas, goodwill hanya ditetapkan sebesar kelebihan pembayaran kepada L, maka ayat jurnalnya akan terbaca:
Modal L  ........................................................................  $10.00
Goodwill  .......................................................................    1.500
                Hutang yang harus dibayar kepada L  ...............                            $11.500

                Pembandingan metode bonus dan goodwill. Kedua metode ini memberikan hasil yang sama hanya apabila para sekutu yang ada terus membagi laba dalam rasio semula. Asumsikan, dalam contoh di atas bahwa J dan K setuju membagi laba “firma J dan K” dengan cara seperti cara di waktu lalu, atau 2:1 (50:25) masing-masing. Jika metode bonus digunakan dan goodwill digunakan kemudian, maka penetapannya akan menimbulkan akibat yang sama terhadap modal J dan K seperti pada penetapan atas pengunduran diri L. Sebaliknya, jika metode goodwill digunakan dan goodwill harus dihapuskan sebagai kerugian, maka pengurangan modal J dan K akan sama dengan pengurangan modal mereka dalam penggunaan metode bonus atas pengunduran diri L.

2.      Pembayaran Kepada Sekutu Yang Mengundurkan Diri Dengan Jumlah Yang Lebih Kecil Daripada Saldo Modalnya
                Apabila sekutu yang mengundurkan diri setuju menerima jumlah yang lebih kecil daripada jumlah yang dilaporkan dalam perkiraan modalnya, maka selisihnya dapat dipandang (1) sebagai bonus yang harus diberikan kepada sekutu lainnya yang melanjutkan, atau (2) di mana goodwill telah dicatat sebelumnya, sebagai imbangan terhadap saldo goodwill.
                Bonus. Asumsikan bahwa L setuju untuk menerima $8.500 dalam penyelesaian secara penuh kepentingannya sebesar $10.000. Jika selisih sebesar $1.500 harus ditangani sebagai bonus kepada sekutu lainnya yang melanjutkan perusahaan, maka ayat jurnalnya adalah:
Modal L  ...............................................................           $10.000
                Hutang yang harus dibayar kepada L.......                      $8.500
                Modal J  ...................................................                         1.000
                Modal K  ..................................................                            500

Tidak ada komentar:

Posting Komentar